Salah satu ikon yang menjadi andalan di kota Padang adalah Masjid Raya Sumatera Barat yang terletak di pusat kota Padang. Masjid terbesar di Sumatera Barat ini sangat unik karena memiliki desain bangunan adat rumah gadang bagonjong Minangkabau, yang dirancang oleh seorang arsitektur Rizal Muslimin yang memenangkan sayembara desain 323 arsitek dari berbagai dunia ditahun 2007.
Masjid ini menempati area seluas 40.343 meter persegi dengan denah bangunan seluas 4.430 meter persegi memiliki tinggi 47 meter serta tinggi menara 85 meter. Terdiri dari 3 lantai dengan ruang utama yang digunakan untuk salat di lantai dua dan mampu menampung 5.000 – 6.000 jemaah. Sedangkan dilantai dasar masjid dapat menampung sekitar 20.000 jemaah. Pada dinding – dinding masjid dihiasi dengan ukiran kaligrafi dengan tempat Al-Qur’an dan 4 sudut yang memiliki filosofi berasal dari adat budaya Minangkabau, yaitu ”Tau Di Nan Ampek” atau empat wahyu dari Allah (Al-Qur’an, Injil, Taurat, dan Zabur).
Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Tablig Akbar, pertemuaan jemaah, penyelenggaraan Salat Ied hingga dan salat jumat sering dilaksananlan di masjid ini. Sehingga menjadi tuan rumah untuk kegiatan keagamaan skala regional yang dipusatkan di Masjid ini. Bangunan ini dibangun dengan tahan gempa hingga 10 Skala Richter. Faktanya dikarenakan lokasinya dekat dengan pantai Padang, masjid ini dijadikan sebagai shelter lokasi evakuasi Tsunami yang memanfaatkan lantai 2 dan 3.